Rabu, 21 Oktober 2015

Banyaknya Jumlah Guru Proses Pembelajaran Menjadi Lebih Efektif

Bandung, pengajian merupakan kegiatan rutin, dikalangan anak – anak. Anak – anak di Kel. Pakemitan Kec. Cinambo begitu semangat mengikuti pengajian yang dilaksanakan tiap malam. Banyaknya para murid membuat guru merasa kesulitan dalam mengaturnya. Berbeda halnya dengan tempat mengaji lainnya yang kebanyakan kekurangan pengajar. Namun, di masjid Nurul Huda jumlah pengajar yang banyak, menjadikan pengajian lebih efektif.
            Setiap malam mereka mengaji tajwid, dan hafalan juz ama. Anak laki – laki mengaji bersama ustadz, begitupun anak perempuan mengaji bersama ustadzah. Meskipun mereka masih anak- anak, tapi mereka sudah dibiasakan untuk menjaga jarak antara perempuan dan laki – laki. Pengajian dimulai dari pukul 18.30 s.d 20.00. setelah pengajian selesai, mereka melaksanakan shalat isa berjamaah.
            Berbeda hal nya dengan malam ini (12/10), sementara mereka tidak mengaji seperti biasanya. Malam ini para murid berkumpul bersama ustadz ustadzahnya, untuk merencakan acara besok malam. Dalam rangka menyambut 1 Muharam, para murid di ikut sertakan untuk melaksanakan pawai obor. Mereka begitu antusias untuk mengikutinya.
 

Halaman Masjid Menjadi Tempat Resepsi Pernikahan

Bandung , Halaman mesjid tidak hanya sekedar dipakai untuk pengajian atau shalat I’dul Adha saja. Hari Minggu (04/1015), halaman mesjid Nurul Huda digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan. Tenda tenda dan kursi sudah terpasang rapih dihalaman mesjid. Tidak hanya sekedar akad yang dilaksanakan di mesjid.

Berbondong – bondong para tamu undangan untuk menghadiri acara, membuat mesjid dan jalanan menjadi ramai. Terjadi kemacetan di sepanjang jalan RS. Ujung berung. Semua mobil yang menghadiri undangan parkir di depan perumahan Anggrek Resindece.

Resepsi berjalan lancar, para tamu undangan dijamu dengan berbagai macam makanan. Tidak ada acara hiburan seperti dangdutan. Namun acara di isi dengan irama dari grup vocal berupa nasyid. Setelah acara selesai, para petugas kebersihan segera membersihkan tempat tersebut. Halaman mesjid bersih dan rapih kembali.

Pesantren Srahtarjuningrahyu Selenggarakan Khitanan Masal

Tasikmalaya, Qurban merupakan kegiatan rutinitas setiap tahun yang dilaksanakan bertepatan dengan I’dul Adha.  Pondok Pesantren Srahtarjuningrahyu melaksanakan qurban 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Para santrinya diwajibkan untuk iuran berqurban,Rp. 30.000/ santri dengan jumlah santri 90 orang. Hasil dari iuran tersebut menjadi 1 ekor sapi (Ujar dewan santri).

Pemotongan hewan qurban dilakukan oleh seorang jagal beserta para santri laki – laki. Daging hasil qurban dibagikan ke para santri dan masyarakat sekitar.Ada satu hal yang berbeda dari pondok srahtarjuingrahyu,  setelah selasai melaksanakan qurban, diadakan acara khitanan masal setiap tahunnya. Khitanan masal di laksanakan pada hari sabtu tanggal 26 September 2015, diikuti oleh 43 orang peserta khitan (ujar Pengurus Ponpes).

Sebelum acara khitan dilaksanakan, semua santri turut membantu mempersiapkan segala macam yang dibutuhkan pada saat acara dilaksanakan, tidak hanya santri namun bersama dengan para anggota Osis.

Acara khitanan masal berjalan dengan lancar, setiap anak khitan diberi satu parsel dan  baju koko. Peserta khitan tahun ini menurun di banding dengan tahun sebelumnya. Dengan sedikitnya peserta khitan pukul 12.00 pun acara sudah selesai.